Senin, 14 September 2009

SEGERA : LAPANGAN FUTSAL DAN PANGGUNG TERBUKA DI FKIP !!!

Keberadaan lapangan hijau di depan gedung KBM yang terkesan “nganggur” dan selalu dipertanyakan oleh mahasiswa, kini mulai ada jawabannya. Berbagai rencana disusun untuk merenovasi lapangan tersebut menjadi lapangan serba guna. Salah satunya yaitu akan dibuat lapangan futsal dan panggung terbuka. Konsepnya pun sudah dirancang. Lalu kapankah realisasi dari rencana itu? Berapa lama lagi mahasiswa harus menuggu untuk bisa menikmati lapangan serbaguna tersebut?

Konsep Sudah Dibuat
“Mengenaskan!”, ungkap Ium, mahasiswa prodi ekonomi’08 FKIP UNS ketika ditanya mengenai kondisi lapangan KBM kita saat ini. Benar adanya bahwa kondisi lapangan KBM kita saat ini banyak dipenuhi dengan rumput yang kian meninggi, sampah yang berserakan, dan cekungan-cekungan yang menyebabkan becek ketika hujan. Pandangan seperti itulah yang selama ini dinikmati oleh mahasiswa. Lebih- lebih bagi aktivis kampus yang gedung UKM-nya berada di depan lapangan itu ( BEM, DEMA, LPM MOTIVASI –red). Begitu pula mahasiswa lainnya karena lapangan tersebut sebagai ”ajang lewat” bagi mereka yang ingin menuju ke gedung B, C, maupun E. Ditambah lagi layanan fotocopy di sebelah gedung KBM yang memang dibutuhkan oleh mahasiswa.
Rahayu Puji Lestari, selaku Menteri Dalam Negeri Kabinet BEM Peduli mengungkapkan bahwa sebenarnya pihak BEM sudah menindaklanjuti masalah lapangan tersebut mulai dari pengadaan polling kepada mahasiswa hingga konsep lapangan yang diajukan kepada Pembantu Dekan II, ”Sebenarnya pengawalan masalah lapangan depan gedung KBM sudah sejak lama, dan golnya itu pada saat kepemimpinan Pak Agung dan waktu itu Mendagrinya Pak Faiz,” ujarnya. Akan tetapi, usulan itu tidak diterima karena pihak dekanat mempunyai pandangan sendiri mengenai pemanfaatan lapangan KBM. ”Kita membuat konsep berupa draft mau dibuat apa lapangan itu, kemudian diajukan ke dekanat dan tidak diterima. Tetapi realisasinya memang tidak sepenuhnya yang ada didekanat. Sebab dari pihak dekanat masih mempunyai hak untuk bisa membuat reng-rengan sendiri,” tambahnya.
Ketika dikonfirmasikan kepada Sugiyanto, selaku Pembantu Dekan II, memang benar bahwa rencananya lapangan tersebut salah satunya akan dibuat lapangan futsal. ”Lapangan itu bukan hanya untuk lapangan futsal, tetapi berdasarkan usulan dari BEM, salah satunya untuk lapangan futsal untuk menyalurkan minat mahasiswa yang suka kegiatan futsal. Kemudian bagaimana kita optimalkan. Ini kan mau ditata, menunggu urutan bagian mana dulu yang akan dikerjakan,” tuturnya.
Kesiapan saat ini sudah sampai tahap perencanaan dan perhitungan walaupun masih ada revisi-revisi untuk tambahan yang memungkinkan agar pemanfaatannya optimal. Jika semuanya sudah jelas apa saja yang harus diperbaiki, perbaikan lapangan dapat dimulai bulan Juni tahun ini. ”Mungkin bulan Juni akan diproses, setelah semuanya kita cek apa yang akan diperbaiki atau yang akan diadakan, baru akan masuk ke kontraktor,” jelas PD II. Rancangannya, bagian tengah akan dibuat lapangan futsal. Lapangan terbuka akan diperbaiki dengan ditambah grass block yang prolingkungan agar bisa menyerap air, lapangan bersih dan merata serta tidak ada cekungan-cekungan air. Saluran-saluran pembuangan air akan diarahkan agar optimal melalui suatu jalur yang lebih baik sehingga lapangan tersebut bisa menjadi lapangan yang menyenangkan bagi mahasiswa. Dengan adanya renovasi lapangan KBM diharapkan dapat menjadi salah satu pusat aktivitas mahasiswa baik penunjang akademik, olah raga maupun kesenian. Oleh karena itu, di beberapa bagian juga akan dibangun shelter dan area hostpot yang dapat dimanfaatkan untuk tempat diskusi mahasiswa. Bagian barat dan timur akan ditata supaya menjadi lebih baik. Akan ada tumbuh-tumbuhan, tempat sampah, dan sebagainya agar landscape enak dipandang. Selain akan dibuat lapangan terbuka dengan grass block, shelter, area hotspot, dan juga akan dibangun panggung terbuka untuk mendukung kegiatan mahasiswa seperti kesenian dan lomba.
Penggunaan lapangan ini adalah untuk mahasiswa, khususnya FKIP. Sugiyanto menjelaskan, ”Ini kan di lingkungan UNS, warganya yang menggunakan terutama mahasiswa, siapa lagi kalau bukan mahasiswa,” terangnya. Mengenai nantinya akan disewakan ataukah tidak, pihak birokrat belum memikirkan tentang hal itu. ”Kita belum mengoptimalkan untuk itu, jadi tidak pantas untuk disewakan,” tambahnya. Yang jelas tujuan utama dilakukannya renovasi tersebut adalah untuk memberikan tempat aktivitas yang nyaman bagi mahasiswa FKIP UNS.

Dana belum fix
Mengenai masalah dana, pihak birokrat belum bisa memberikan penjelasan karena belum fix, masih ada tambahan-tambahan yang mengakibatkan adanya perubahan-perubahan. Rencananya untuk renovasi adalah menggunakan dana IOM. ”Jika uang IOM masih ada maka bisa diambilkan dari dana IOM,” jelas Sugiyanto, selaku Pembantu Dekan II. Sejauh ini belum ada keputusan yang tepat sehingga belum sampai ke tahap kontraktor.
Senada dengan PD II, Sumarsono, selaku Ketua IOM mengungkapkan bahwa belum ada kejelasan dana. Untuk sementara baru sampai tahap RAB ( Rencana Anggaran dan Biaya). RAB diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp 122.583.000,00. Pihak IOM akan mengecek dana IOM tinggal berapa dan apabila kurang akan mencari pinjaman. Untuk proyek ini rencananya juga akan dicarikan dana dari sponsor seperti Coca cola, namun hal itu belum pasti. ”Untuk mahasiswa juga tidak akan dibebani biaya lagi karena sudah ditangani IOM dan mahasiswa tinggal menikmati saja,” tambah Marzuki.
Karena tujuan utama renovasi lapangan tersebut untuk mahasiswa maka sepenuhnya lapangan tersebut menjadi hak milik mahasiswa. ”Kalau bisa ya...untuk mahasiswa semuanya,” ungkap Sumarsono. Kalau pun nantinya mau dikomersilkan itu terserah pihak mahasiswa. ”Mahasiswa yang mengelolanya dan mahasiswa pula yang mengatur. Jika disewakan maka harus dibicarakan dulu dengan pihak kita,” tambah Marzuki.
Dari pihak IOM mengharapkan bagi mahasiswa yang belum membayar dana IOM supaya membayarnya. ”Jangan menunggu sampai wisuda tiba baru membayar. Hal ini juga demi kelancaran pembangunan. Jika dana sudah ada maka pembangunan juga akan semakin cepat dan lancar”, ungkap Marzuki.

Harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dan dijaga kelestariannya
Rencana pengadaan lapangan serba guna tersebut memunculkan berbagai tanggapan dari mahasiswa. Salah satunya Suci, dari BEM FKIP. ” Rencananya bagus, tapi realisasinya perlu disanksikan. Apakah rencana tersebut memang benar-benar akan direalisasikan ataukah hanya sekedar isapan jempol untuk meninabobokkan para aktivis yang memperjuangkan lapangan tersebut.”ungkapnya.
Dari pihak Peron sendiri menyambut baik akan adanya program tersebut. Pasalnya, dapat mempermudah anggota Peron untuk latihan dalam suatu kegiatan dan memberikan kesempatan untuk mengapresiasikan suatu karya (perform arts).” Otomatis kalau tempatnya tersedia kan lebih mudah to? Selain itu, dengan dibukanya panggung terbuka akan bermanfaat juga bagi mahasiswa lain agar bisa santai menikmati suasana yang nyaman.” ujar Ningrum, salah satu anggota teater Peron.
Karena tujuan utamanya untuk mahasiswa, maka diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkannya secara optimum. Selain itu, perlu dijaga kelestariannya agar asri dan menyenangkan. Ium, mahasiswa prodi Ekonomi ’08 mengungkapkan, ”Karena mahasiswa itu sendiri yang menginginkan perbaikan lapangan itu, jadi ya mahasiswa harus tau resikonya. Mahasiswa juga harus ikut berpartisipasi merawatnya, misalnya membuang sampah pada tempatnya”ungkapnya. Sejalan dengan itu, Rahayu Puji Lestari, selaku Menteri Dalam Negeri Kabinet BEM Peduli juga mengatakakan, ”Ketika nanti sudah ada penempatan tempat sampah, apa pun fasilitas yang telah diberikan perlu dijaga bareng-bareng karena sebaik apapun fasilitas kalau tidak dijaga bareng-bareng, nantinya juga akan rusak lagi.”


Abidah_Endah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar