Rabu, 16 September 2009

NASIB YUDISIUM YANG MASIH OFFLINE

Yudisium melalui siakad online sudah bisa diakses oleh mahasiswa FKIP angkatan 2007 reguler, 2008 dan 2009 baik reguler maupun nonreguler. Hal ini merupakan suatu kemajuan untuk mempermudahkan mahasiswa mengetahui hasil belajarnya. Di sisi lain, hal ini menimbulkan suatu kesenjangan, yaitu bagi mahasiswa angkatan 2007 nonreguler dan sebelumnya (angkatan 2006 dan 2005 reguler maupun nonreguler-red) yang masih menggunakan yudisium offline. Apakah mahasiswa yang masih menggunakan yudisium offline harus menunggu lebih lama daripada mahasiswa yang menggunakan yudisium online dalam mengetahui hasil belajarnya? Mengapa sistem yudisium untuk semua mahasiswa tidak serempak menggunakan sistem online?

Yudisium merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa karena dengan yudisium mahasiswa dapat mengetahui hasil belajarnya. Untuk FKIP sendiri, yudisium semester ini (Februari-Juli 2009) sudah sesuai dengan kalender akademik, yaitu serempak dilaksanakan tanggal 15 (Juli-red) untuk semua prodi. “Oleh fkip, yudisium semester ini sudah tepat waktu. Tanggal 15 tepat sudah bisa.…perkara ada revisi-revisi itu soal lain yang nanti semuanya harus diteliti oleh PA, Kaprodi, dan operator,” jelas Sajidan, Pembantu Dekan I. Bagian pendidikan telah berusaha maksimal untuk mengupayakan agar yudisium dapat tepat waktu. “Yang jelas, kita mengupayakan semaksimal mungkin untuk bisa ontime, untuk bisa yudisium tanggal 15 dan itu upayanya luar biasa, baik itu lewat dosennya, lewat prodinya, dan semuanya. Harapan kita bisa tepat waktu,” tutur Arif Wibowo, Kasubbag Pendidikan.
Pelaksanaan setiap kegiatan yang tepat waktu ini sangat menguntungan, yaitu selain tidak mengganggu kegiatan yang lain juga dapat mempunyai kekuatan untuk pengembangan kegiatan yang lain. Pasalnya dengan pelaksanaan yudisium tepat waktu, kelanjutannya akan tepat juga, misalnya konsultasi Kartu Rencana Studi. Hal ini tidak lepas dari kerjasama kita bersama, baik dari dosen, kaprodi, staff administrasi dan mahasiswa. Semuanya akan berkesinambungan yang mana akan mengerucut menjadi kegiatan bersama.
Untuk ke arah depan dalam rangka lebih mengoptimalkan yudisium tepat waktu, input data dilakukan oleh dosen. Dosen menyetorkan nilai ke fakultas, yaitu ke bagian operator dalam bentuk softcopy dan hardcopy. Oleh operator akan di export dalam bentuk siakad online untuk angkatan 2007, 2008, 2009. Namun, yang disayangkan untuk angkatan 2007 nonreguler dan angkatan sebelumnya masih secara offline, yaitu yudisium dilakukan melalui Pembimbing Akademik yang sifatnya fleksibel dan batasannya rentangan. (melalui Kartu Hasil Studi-red). ”Yudisiumku belum online, jadi harus menunggu KHS-nya keluar,” ungkap Khoir, mahasiswa prodi metematika ’07 nonreguler. Begitu juga dengan Frederika, mahasiswa PAP prodi Ekonomi ’06 ”Yudisium kami dengan cara mengambil KHS di tempat PA.”
Ketika dikonfirmasikan dengan Sajidan, Pembantu Dekan I, menuturkan ”Untuk angkatan sebelum 2007 memang dulunya masih offline. Kita mulai online untuk angkatan 2007. Permasalahannya, pertama, kurikulumnya berlapis. Kurikulum semester satu berbeda dengan semester lima, kurikulum semester lima berbeda dengan semester tujuh. Hal itu akan menyulitkan dalam siakad online. Yang kedua, memang siakad online itu dimulai sejak mahasiswa masuk, untuk mahasiswa yang telah berjalan, biarkan offline. Jadi yudisium sebelum angkatan 2007 tidak dilaksanakan secara on going, artinya dalam proses berjalan, mahasiswa yang dulunya melalui yudisium offline tidak akan melalui yudisium online. Sehingga yudisium online diawali mulai mahasiswa semester baru,” tegas Sajidan.
Untuk mahasiswa angkatan 2007 nonreguler yang belum online ini mungkin dikarenakan modelnya yang belum menyatu, masih ada pemilahan antara mahasiswa reguler dan nonreguler. ”Mungkin dikarenakan untuk angkatan 2007 modelnya masih belum menyatu antara mahasiswa reg dan nonreguler. Di sana kan dalam nilai induk mahasiswa masih menggunakan X dan K. Berbeda dengan 2008 dan 2009, antara swadana dan reguler yang sudah menyatu, tidak ada pemilahan,” tambah Sajidan.
Hal ini mendapatkan tanggapan dari Liana, mahasiswa PAP prodi ekonomi ’06 ”Harapan kita ya semoga bisa online, kasihan juga kan yang rumahnya jauh, harus bolak balik ke kampus untuk melihat nilai,” ungkapnya. Sedikit berbeda dengan Khoir, dia mengatakan, ”Menurut saya sama saja, ya kalau bisa online sih enak, tapi percuma, kalau salah nilainya nggak bisa langsung direvisi, pasti juga nunggu KHS yang dari PA. Yang penting nilai bisa keluar nggak kaya kemarin, KHS temanku yang nonreg nggak keluar.” Frederika menambahkan, ”Kalau bisa, kita pengennya sama, yaitu melalui siakad online dan juga KHS. Semua mahasiswa harus mendapatkan perlakuan yang sama, baik itu reguler maupun nonreguler. Masa untuk 2006 reguler KHS-nya sudah keluar tetapi yang nonreguler belum keluar.”
Abidah_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar