Rabu, 16 September 2009

ACARA PENGAKRABAN DITIADAKAN!!

Dahulu di FKIP Pengakraban tingkat program studi menjadi suatu ajang pengenalan bagi mahasiswa baru terhadap seniornya, namun kini acara tersebut tidak diizinkan lagi karena itu bentuk acara pembodohan yang tidak edukatif.

Menjadi suatu tradisi bagi sebuah instansi pendidikan tingkat sekolah maupun perguruan tinggi memasuki tahun ajaran baru diselenggarakan suatu bentuk orientasi terhadap mahasiswa baru, seperti halnya yang terjadi di Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dikenal dengan nama OSMARU(Orientasi Mahasiswa Baru). Untuk tahun ajaran 2009/2010 ini pelaksanaan OSMARU di UNS dijadwalkan selama tiga hari dimulai dari tanggal 24-26 Agustus, seperti yang telah diatur dalam Surat Keputusan (SK) Rektor no.299 tahun 2008, dengan rangkaian acara, pada hari pertama upacara penerimaan oleh Rektor yang dilanjutkan dengan penyerahan mahasiswa baru kepada para Dekan untuk masing-masing fakultas. Untuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan(FKIP) mengingat kuantitas MARU yang terbanyak maka untuk penyelenggaran OSMARU fakultas bertempat di Auditorium UNS. Pada hari kedua acara diisi oleh sosialisasi semua UKM di FKIP dalam rangka open recruitment pengembangan potensi mahasiswa. Masuk hari ketiga MARU dipisahkan berdasarkan jurusan masing-masing yang selanjutnya diserahkan ke masing-masing prodi. Untuk FKIP sendiri menjadwalkan adanya hari keempat untuk ESQ(Emotional Spiritual Quotient) yang telah berlangsung selama dua periode ini dan cukup memberikan manfaat seperti yang diungkapkan oleh Amir Fuady selaku Pembantu Dekan 3 (PD3) FKIP, ”Seperti halnya tahun kemarin kami menjadwalkan pelaksanaan OSMARU selama empat hari dengan hari keempat diisi ESQ karena acara ini cukup member kemanfaatan bagi MARU,” jelasnya.

Disepakatinya Penghapusan Acara Pengakraban Tingkat Program Studi (Prodi)
Beberapa pekan setelah OSMARU yaitu ketika MARU memasuki era awal perkuliahan mereka, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) menyelenggarakan sebuah acara pengakraban bagi adik tingkat mereka dalam rangka pengenalan situasi perkuliahan dan pengakraban antarangkatan. Namun, situasi yang berbeda akan kita jumpai untuk tahun ini bahwa pengakraban tingkat PRODI ditiadakan berdasarkan kesepakatan pihak Dekanat dengan persetujuan Badan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan(HMJ), Himpunan Mahasiswa Program Studi(HMP) di FKIP, ”Sudah tidak ada lagi acara pengakraban tingkat prodi, kita telah sepakati antara PD3, PD1, BEM, HMJ, dan HMP,“ jelas PD3. Bukan tanpa alasan mereka melarang adanya acara pengakraban ini, selain karena tidak adanya SK Rektor yang mengatur pelaksanaan acara pengakraban juga adanya banyak laporan kepada pihak Dekanat yang menyatakan adanya bentuk pembodohan dan pemaksaan terhadap MARU. ”Banyak laporan yang masuk pada kami bahwa ada pelanggaran dalam acara itu, lagi pula tidak ada SK yang mengatur itu sehingga sudah tidak zamannya lagi ada acara semacam itu,” tegas Amir Fuady. Keputusan ini menuai kritikan dari beberapa mahasiswa yang merasa bahwa acara kekerasan dalam pengakraban hanya sewajarnya dalam artian tidak ada bentuk kekerasan fisik dan sebatas bentuk pendisiplinan. Tugas yang diberikan pada MARU saat acara ini hanya upaya penumbuhan pemikiran yang kreatif, ”Tidak ada kekerasan fisik, kami hanya melatih kedisiplinan maru. Adanya tugas yang aneh-aneh kami rasa juga melatih maru berpikir kreatif. Penekanan yang kami lakukan disini kami tujukan agar maru perlu kenal dengan kakak tingkat dan tumbuh rasa menghormati,” jelas Putra Cahyo salah satu mahasiswa Sejarah.
Menanggapi hal tersebut Amir Fuady menjelaskan bahwa acara semacam itu mengesampingkan sisi nilai edukatif dan dirasa itu bentuk tradisi kuno yang sudah tidak pantas diterapkan di lingkup FKIP seiring dengan berjalannya perkuliahan akan saling mengenal antartingkatan dan untuk menghormati atau tidak itu tergantung dari mahasiswanya dan keterjagaan akademisnya. Senada dengan pernyataan di atas Furqon Hidayatulloh selaku dekan FKIP juga menyarankan agar acara yang diadakan lebih menekankan sisi edukatifnya dan disesuaikan dengan situasi perkuliahan yang akan dihadapi nantinya, ”Utamakan sisi edukatifnya jika akan mengadakan acara jadi sesuaikan dengan perkuliahan yang akan dihadapi, misal POK ada hukuman fisik wajar,’ kuliahnya seperti itu,” jelasnya.

Stadium General (SG) Sebuah Acara Baru untuk Tahun ini
Acara ini merupakan acara pertama di FKIP bagi MARU yang pelaksanaanya diserahkan kepada tingkat jurusan. Acara ini nantinya akan diisi dengan mendatangkan seorang pakar yang berkompeten untuk berbicara tentang bidangnya dan diharapkan maru akan mendapatkan masukan ilmu dan semangat berprestasi. “Dalam SG nanti akan didatangkan pakar yang akan mentransferkan ilmunya kepada mahasiswa baru,” jelas PD3. Selain itu Beliau juga mengharapkan dari adanya SG (Stadium General), MARU di dalam memasuki gerbang Perguruan Tinggi mengenal tradisi akademik/ilmiah.

Djoko_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar