Senin, 19 April 2010

JALINAN FICOS DAN TELKOMSEL LAHIRKAN TANDA TANYA



Lambatnya fasilitas hotspot FKIP mengundang tanya di benak mahasiswa. Belum terjawab, kini FKIP kembali dikejutkan dengan hadirnya logo Telkomsel yang terpampang di kampus FKIP .
Kampus FKIP beberapa bulan terakhir diresahkan dengan lambatnya fasilitas hotspot. Disusul sekitar sebulan lalu sampai sekarang digegerkan dengan adanya logo Telkomsel di Ficos. Bukan hanya itu, terlihat juga kanopi yang telah terpampang didepan Ficos begitu juga tower yang berdiri tegak di FKIP. Widia selaku mahasiswa Ekonomi 2009 menanggapi, “Semenjak adanya kerja sama antara Telkomsel dengan Ficos terjalin, keadaan Ficos sekarang terlihat adanya peningkatan dan lebih hidup, misalnya, kanopi yang terpampang di luar.” Namun, tak banyak yang tahu mengenai isi dari kerjasama itu.
Anggra selaku mahasiswa Ekonomi 2008 juga tak tahu menahu soal kerjasama itu. “Semenjak adanya kerjasama itu, kalau dipandang secara fisik yaitu ditambah kanopi dan dibuat dengan bentuk yang bagus sehingga ficos kelihatan hidup,” ungkapnya. Namun, kelemahannya komputer di ficos tiba-tiba mati dan tidak bisa conect. Kalau untuk hotspot, Telkomsel belum memberikan perkembangan secara signifikan, “mungkin baru awal, jadi mahasiswa cenderung belum merasakan perubahan. Namun, beberapa hari yang lalu sinyal internet untuk hotspotan tidak bisa digunakan buat download,”paparnya.
Kerja sama Ficos dengan Telkomsel bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik bagi mahasiswa dan untuk promosi Telkomsel. Drs. Sugiyanto, M.Si, M.Si., selaku PD II mengatakan bahwa sepengetahuan saya, Telkomsel melakukan kerjasama dengan Ficos bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik serta promosi untuk Telkomsel. Pelayanan yang baik dalam arti menambah sarana dan prasarana, bagaimana mahasiswa memanfaatkan menggunakan dengan baik, contoh dengan adanya kanopi ketika hujan atau panas maka mahasiswa bisa berhotspotan disitu. Namun, ketika disinggung masalah dampak dari kerja sama telkomsel dengan ficos bagi mahasisiwa. PD II menjelaskan bahwa sejauh ini belum mendapati efek dari kerjasama ini, baginya belum ada dampak negatif tetapi memberikan sebuah pelayanan untuk mahasiswa sebagai tempat mangkal untuk beraktivitas dalam arti hotspotan dan disatu sisi mengembangkan pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa.
Mengenai kondisi sinyal internet yang sering tiba-tiba mati serta listrik yang sudah tidak berfungsi lagi di shelter-shelter FKIP. PD II menyanggahnya. ”Saya belum dapat laporan tentang itu, kondisi sinyal internet yang buruk serta listrik yang sudah lama mati di shelter,” sanggahnya. “Jika ada dampak buruk dari Telkomsel atau pihak lain maka dapat dilaporkan kepada kami,” tambahnya.
Kerja sama antara Telkomsel dan Ficos terjadi karena Telkomsel menawarkan sebuah dana untuk mendirikan sebuah shelter yang khusus dipergunakan bagi mahasiswa pengguna hotspot. Dengan adanya shelter ini maka fasilitas hotspot dapat dikendalikan dengan mudah. Tindakan Telkomsel tersebut sesuai dengan keinginan dari pihak ICT karena FKIP tidak memiliki biaya untuk mendirikan shelter. Seperti yang diungkapkan oleh Agus selaku staff ICT bahwa Telkomsel bersedia memberikan dana kepada FKIP untuk dipergunakan dalam pembuatan shelter. FKIP bukannya kekurangan biaya melainkan anggaran dana di FKIP sudah dianggarkan pada masing-masing program kerja. Selain itu, pada malam hari sering terlihat pengguna hotspot sampai larut malam hal ini membuat pihak fakultas merasa kurang nyaman. Dengan adanya shelter ini maka mahasiswa pengguna hotspot dapat dikontrol dengan cara jaringan internet akan dimatikan paling lambat jam 8 malam. Kami bersedia berkerjasama dengan Telkomsel karena Telkomsel mengusung tema teknologi dan untuk menghilangkan promosi rokok yang akhir-akhir ini diperdebatkan mengenai hukum agama.
Menanggapi lambatnya fasilitas hotspot, Agus selaku staff ICT menjelaskan bahwa sebenarnya kejadian seperti ini adalah ulah dari mahasiswa itu sendiri, sekarang ini sudah ada mahasiswa yang memiliki net card yang mengakibatkan pengguna hotspot lain tidak kebagian jaringan Internet. Kalau servernya tidak ada masalah karena kami sebagai ICT selalu mengecek kondisinya. FKIP merencanakan suatu lampu yang berfungsi secara otomatis, misalnya, lampu yang terkena sensor manusia maka akan menyala secara otomatis atau ketika cahaya matahari telah terbenam maka dengan sendirinya lampu akan menyala. “Jadi shelter-shelter khusus area hotspotan dapat terealisasikan,” harapnya.
Agus Nug _ Alqon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar