Minggu, 11 Oktober 2009

Wawancara Utama

Gunawan: “Apabila kita harus menaikkan, misalnya, setiap tahun sepuluh ribu atau lima puluh ribu sebenarnya tidak apa-apa, asal jelas sesuai dengan apa yang kita bayangkan….”

Kutipan tersebut merupakan kutipan wawancara dengan Gunawan selaku presiden BEM UNS mengenai aksi yang dilakukan oleh BEM.

Apa yang menjadi dasar BEM melakukan sebuah aksi, missalnya tentang kenaikan SPP?
Jadi, kenapa kita turun aksi untuk menolak kenaikkan SPP karena alasan yang disampaikan oleh pihak rektorat kemarin masih sangat klise. Mereka mengasumsikan kenaikan inflasi 10%. Sedangkan kita mencoba untuk melihat lebih objektif, sebenarnya kampus ini membutuhkan angka berapa sich yang seharusnya dipenuhi oleh mahasiswa. Jadi, misalnya kalau kampus butuh 100M dan kita harus menaikkan ,misalnya, setiap tahun sepuluh ribu atau lima puluh ribu sebenarnya tidak apa-apa, asal jelas sesuai dengan apa yang kita bayangkan dan yang kita dapat ternyata tidak seperti itu. Ternyata kampus tidak memiliki cukup peran ekstra yang menurut kita dengan alasan-alasan yang cukup objektif dan jelas. Ternyata sangat absurd dan menurut kita belum diperlukan. Data yang kita peroleh ternyata pendapatan kampus dari mahasiswa itu adalah sekitar 50% dari kebutuhan biaya operasional pendidikan, padahal UNS ke depan akan menjadi BHP. Karena sifatnya wajib bagi universitas yang sudah mapan, maka maksimal biaya pendidikan 30%, apabila dinaikkan lagi akan menjadi lebih tinggi lagi sekitar 68% komposisi biaya yang dipenuhi mahasiswa, nah ternyata rancu. Sebenarnya kampus ini mempersiapkan tidak untuk BHP? BHP saja menurut kami akan menimbulkan banyak permasalahan, apalagi dengan kendala sekarang, ternyata kampus belum memiliki sumber dana yang riil untuk menggantikan sumber dana yang dipenuhi mahasiswa sehingga kami berharap, alasan pertama adalah dari pihak birokrasi kampus berpikir untuk mengurangi jatah komposisi dana dari mahasiswa bagaimanapun caranya bukan malah menaikkan. Sehingga harus mencari pundi-pundi pendanaan yang lain yang bisa dimunculkan bukan malah mengekplorasi mahasiswa sebagai sumber objek. Kedua, dari laporan rektor, laporan keuangan yang didapatkan dari senat bahwa ternyata akumulasi sisa saldo tiap tahun UNS mengumpulkan rata-rata sekitar 200M dari SPP, BPI, dan sumber pendanaan lainnya kecuali IOM. Nah, ini kemudian yang membuat kita melihat efektif nggak atau sejauh mana efisiensinya. Ternyata alokasi yang digunakan setiap periode kurang dari 70%. Ternyata ada sisa 30%.

Trus yang untuk aksi penolakan BHP, apakah ada hasilnya?
Langkah yang sampai sekarang kita jalankan dengan teman-teman, sebenarnya dari kampus memiliki sikap yang sama, mereka menolak BHP. Karena dengan status itu secara otomatis kampus harus menambah pundi-pundi dana. Sementara mereka kebingungan, sekarang saja sampai 68% . Bagaimana kita harus memotong anggaran 30% dari mahasiswa dan 30 persen dari luar. Secara otomatiskan akan menyita perhatian birokrat. Teman-teman sendiri sudah memahami rektorat ini dia mengelola, hanya mengelola, dalam artian memanajemen kampus hanya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan saja. Itu belum tentu kualitasnya bagus apalagi belum terpecah untuk mencari kebutuhan pendanaan. Ya itu mengapa kita menolak BHP. Sebenarnya dari mahasiswa, dari sisi pendanaan menguntungkan karena kemungkinan besar pembiayaan kita akan turun drastis, hanya saja secara kualitas belum bisa di jamin.karna nanti pengelolaannya akan sangat-sangat terpecah menjadi dua manajemen.

Apakah nantinya BHP akan diterapkan?
Karena BHP sudah menjadi undang-undang ya dan sejauh ini tuntutan yang diajukan oleh LSM dan gabungan dari teman-teman BEM seluruh Indonesia belum menemukan titik terang. Kita akan tawarkan lagi kepada dewan yang sekarang karena ini politik. Artinya kebijakan ini tidak akan berubah hanya kita berbicara di tataran bawah sehingga perlu ada koordinasi dan rektor pun mendukung untuk menolak BHP. Nah, tetapi sekarang yang terjadi.kenyataanya rektor dari beberapa PTN cenderung untuk menerima BHP. Menurut mereka ini merupakan salah satu bentuk sekolah manajemen kampus yang mandiri pada akhirnya karena biaya yang kita kumpulkan sebesar 200M, kalau dulu dikerahkan ke departemen keuangan kemudian kita mengambilnya dengan proposal, tetapi sistem birokrat ini sangat lambat. Kalau dengan BHP kita kelola sendiri uang kita itu.

Apakah setiap aksi yang dilakukan BEM itu mengalami keberhasilan?
Tidak. Aksi yang dilakukan BEM belum tentu berhasil. Yang terpenting dengan aksi tersebut kita dapat membentuk sebuah opini di masyarakat maupun di media, kadang aksi tersebut akan dijadikan penilaian, jangan sampai opini yang terbentuk itu tenang, ada masalah semua orang tidak tahu, dan dia tidak mengekpose. Memang aksi yang kita lakukan tidak begitu penting dan tidak berfungsi, tetapi impact yang ditimbulkan dari aksi itu sangat besar. Jadi, itu merupakan salah satu strategis yang menurut kami karena hanya dengan satu langkah kecil saja semua orang bisa melihat karena dengan adanya media. Hal-hal yang kontroversial semacam inilah yang bisa mengangkat pesan kita ke publik dengan cara yang sangat mudah tetapi dengan dampak yang sangat luar biasa.

Dj__Jtm__

Tidak ada komentar:

Posting Komentar