Selasa, 18 Mei 2010

BUNGKAM


Faisal (Salah satu anggota UKM): ”Kalau saya nggak tahu menahu soal LPJ, seharusnya ada sosialisasi, entah memang ada atau tidak saya tidak tahu.”
Bungkam: Mahasiswa saja banyak yang tidak tahu kok katanya transparan sekali. Bagaimana ini

Anis (Mahasiswa Bahasa Indonesia): “Dulu saya memang pernah dengar bahwa semua mahasiswa non reguler yang sudah terlanjur membayar IOM boleh mengambil kembali uangnya. Tetapi setelah saya konfirmasi kepada ketua IOM (saya lupa ketuanya siapa) ternyata tidak bisa diminta kembali.”
Bungkam: Waduhh... kasihan benar ya mbak. Ya berdoa saja semoga uangnya bermanfaat bagi mahasiswa ketika memang tidak bisa diambil.

Indri (Mahasiswa Sejarah nonreguler ’06): “Banyaknya anggapan bahwa nonreguler bebas IOM itu merupakan salah satu dampak kurangnya tranparansi dari pihak IOM itu sendiri.”
Bungkam: Lagi...lagi...kok masalah transparansi ya. Apakah memang benar transparansi tentang dana IOM kurang? Hmm...

Luqman (Sekjend BEM UNS): ”Kesolidan internal yang kurang dan kurang optimalnya loyalitas pengurus yang menjadi hambatan.”
Bungkam: Wahh... berarti kesolidan dan loyalitas perlu ditingkatkan tuch, supaya kinerjanya meningkat.

Demelia (Mahasiswa Fakultas Pertanian): “Saya belum merasakan hasil kinerja BEM Univ, bahkan tidak tahu siapa presidennya sekarang, lha wong tidak ikut milih.”
Bungkam: Wah...wah... masak tidak tahu siapa presidennya? Makanya mbak, gunakan hak pilihnya, jangan terlalu apatis biar tahu siapa presidennya.

Luqman (Sekjend BEM UNS): “Perbaikan loyalitas dalam pengurus BEM  serta menyamakan visi dan komitmen dalam pengurus.
Bungkam: Jangan hanya loyalitas saja ya, tetapi kinerja juga perlu ditingkatkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar