Minggu, 08 November 2009

Jalan UNS Mengenaskan


Kondisi jalan UNS yang rusak dan membahayakan pengguna jalan belum menjadi prioritas dalam pembangunan kampus. Pembangunan baru akan dilaksanakan menunggu selesainya kerja pemborong melakukan pembangunan di dalam kampus.

Kondisi jalan kampus yang rusak sering mengakibatkan mahasiswa terjatuh. Banyak sekali lubang-lubang yang ada ditengah jalan. Bahkan sampai pavin yang ada dijalan menjadi berserakan karena belum adanya renovasi jalan dari pihak kampus. Kondisi jalan rusak ini terdapat di depan Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan di depan gedung Pascasarjana. “Iya, saya pernah mengantarkan seorang mahasiswa yang terjatuh di depan FSSR ke Medical Center,” ungkap Yunianto, salah satu mahasiswa dari jurusan PBS.
Setelah ditanyakan lebih lanjut ke Bagian Perencanaan Universitas, Sunit Marwoko selaku Kabbag Perencanaan mengungkapkan bahwa kondisi jalan menjadi rusak akibat adanya pembangunan di dalam kampus. Hal tersebut diakibatkan karena adanya alat-alat berat yang mengangkut material masuk ke dalam kampus. Beliau juga menambahkan bahwa sudah ada perjanjian antara Pembantu Rektor II (PR II) dengan pihak pemborong bahwa yang merenovasi jalan dan mengembalikan kondisi jalan seperti kondisi semula merupakan pihak pemborong setelah pembangunan selesai. “Untuk perbaikan semua jalan di dalam kampus alokasi dananya belum ada, tetapi kalau untuk perbaikan yang kecil-kecil pasti ada,” tuturnya. Namun, untuk pembangunan jalan di dalam kampus sampai saat ini belum ada alokasi dananya. “Untuk rencana pembangunan jalan sendiri belum ada,” tutur Sunit saat ditemui dikantornya.
Sedangkan dana untuk renovasi trotoar yang ada di boulevard di dapatkan dari pemerintah. “Dana rehab trotoar menggunakan rupiah murni,” jelas Sunit. Selain untuk pembangunan trotoar di boulevard, pembangunan kantor pusat dan Puskom juga menggunakan rupiah murni. Rupiah murni merupakan anggaran dana yang langsung dari pemerintah. Kemudian pembangunan yang sedang berjalan di dalam kampus akan berakhir kira-kira bulan Desember. Jadi, perenovasian jalan oleh pihak pemborong dimungkinkan akan dapat terlaksana pada bulan Desember. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Kabbag Perencanaan, Sunit Marwoto, “Setiap pembangunan pasti ada batas akhirnya.”
Kondisi jalan yang rusak, mengenaskan serta membahayakan itu belum menjadi prioritas dalam pembangunan kampus. Kampus sebenarnya memiliki perencanaan pembangunan yang berbeda tiap tahun. “2009 sendiri, 2010 sendiri,” jelas Sunit. Beliau juga menambahkan bahwa dana untuk pembangunan-pembangunan yang lainnya berasal dari fakultas-fakultas sendiri, antara lain Fakultas Hukum (FH), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Sedangkan dari universitas memang pembangunannya hanya untuk yang terdapat di universitas. “Kalau yang di fakultas, biayanya berasal dari fakultas sendiri,” tutur Sunit disela-sela kesibukannya.
Pembangunan gedung yang terdapat di UNS memang sedang berjalan. Tetapi pembangunannya tidak dapat dilakukan secara melebar melainkan meninggi. Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Kasubbag Perencanaan Fisik, Mugiman. Beliau mengungkapkan bahwa pembangunan gedung hanya dapat dilakukan ke atas. “Pembangunan gedung sekarang ini minimal empat lantai,” jelas Mugiman.

Jtm_Muph

Tidak ada komentar:

Posting Komentar