Rabu, 21 November 2012

Guru : Berbakti Atau Bekerja?




Setiap  aku pulang ke desa, ada yang kurang enak dalam benakku ketika para tetangga mulai memanggilku dengan sebutan pak guru. Bahkan ketika aku berangkat atau pulang dari sawah, ada yang bertanya, apakah aku sebagai calon guru harus rela bekerja disawah? Ya, mereka sebagian telah menganggapku sebagai priyayi baru. Aku mendapat title priyayi karena masyarakat pedesaan yang menempatkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan juragan-juragan pada strata atas. Aku menjadi risih dengan itu, seolah-olah merekalah yang menentukan masa depanku bahwa aku adalah guru dengan gaji yang besar dan jaminan hidup mewah. Tapi aku kurang setuju.
Ketika aku berkumpul dengan teman – teman, hal yang sering menjadi pembicaraan adalah pekerjaan sebagai guru dengan pengangkatan PNS yang kemudian mendapatkan tunjangan sertifikasi. Sedangkan predikat mahasiswa yang didapat saat kuliah hanyalah jalan untuk mencari gelar. Mereka berpikir bahwa semakin tinggi gelar yang diraih semakin tinggi pula gaji yang akan mereka dapatkan. Sehingga bangku kuliah hanya dianggap sebagai lahan untuk menanam modal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar