Rabu, 03 Februari 2010

Musim Legalisir Tiba, Musim Antri Bersua

Bulan Desember ceria tiba, usai pengumuman CPNS tak sedikit alumni Fakultas yang mencetak tenaga pendidik ramai membanjiri loket-loket legalisir. “Legalisir terbaik di Indonesia.” Papar Furqon Hidayatullah. Namun sayang, sistem legalisir on line ternyata tak jua mengatasi masalah klasik lamanya proses legalisir. Terlepas dari lamanya proses legalisir, senasib dengan para alumni, mahasiswa yang masih menempuh studi di FKIP tak terlewatkan juga untuk turut merasakan antri. Banyaknya karyawan yang pensiun menjadi alibi kurang maksimalnya pelayanan mahasiswa. Di samping banyaknya karyawan yang pension, penambahan pegawai tidak semudah membalikan tangan. FKIP tidak boleh mengangkat pegawai honorer melainkan harus melalui CPNS dan sudah diangkat menjadi PNS. Kasihan!!!
Di antara antrian panjang mahasiswa dan alumni yang menanti pelayanan dari pegawai, terselip kasus baru, yaitu kurang ramahnya pelayanan dari pegawai FKIP. Sudah jatuh tertimpa tangga. Ungkapan yang sedikit menggambarkan keadaan mereka. Sudah berjam-jam antri masih juga mendapat perlakuan yang tak sedap dari pegawai FKIP. Tidak hanya sistem yang perlu diperbaiki tetapi sikap para pegawai juga perlu dibenahi. Percuma bila softwarenya bagus tetapi braindwarenya jongkok. Mereka-mereka juga manusia yang duduk melayani kepentingan para mahasiswa. Layaknya pegawai bank, supermarket, dan receptionis yang sama-sama dibayar untuk melayani konsumen. Pelayanan prima seharusnya diterapkan di FKIP, pegawai yang murah senyum, ramah dan tepat waktu. Pembinaan kepribadian mungkin diperlukan bagi para pegawai FKIP yang masih mahal senyum.
Pembangunan shelter, gedung-gedung, dan lapangan serta area hotspot yang makin ramai di FKIP nampaknya belum cukup memuaskan hati mahasiswa. Lebih dari itu, sebuah pelayanan prima dari pegawai juga memiliki porsi yang perlu diperhatikan para petinggi FKIP. Untuk menjadi pendidik yang berkarakter kuat dan cerdas mahasiswa perlu dibina karakternya sejak dini bukan hanya diajarai untuk bermegah-megahan. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, kalau atasan sudah berkarakter, ke bawah dan seterusnya pasti juga bagus kan?
red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar