Kamis, 21 Januari 2010

Bus Fakultas dan Universitas

Luhur : “untuk kegiatan layat, kegiatan sosial, itu dibebaskan dari biaya perawatan. Tapi kalau itu untuk kegiatan pribadi untuk senang-senang ya harus dikenakan biaya perawatan”

Berikut ini adalah kutipan wawancara dengan Luhur, Kabag Rumah Tangga Universitas Sebelas Maret mengenai pemanfaatan bus universitas.


Bagaimanakah pemanfaatan bus universitas?
Bus ini khusus digunakan untuk Universitas Sebelas Maret. Yaitu meliputi fakultas, kegiatan dinas maupun untuk mahasiswa.
Seberapa seringkah penggunaannya?
Untuk penggunaan bus, kadang seminggu satu kali, kadang dua minggu sekali. Namun untuk kegiatan seperti bulan puasa, tanggal Suro dan sebagainya malah tidak digunakan sama sekali. Kalau dihitung rata-rata ya 2 minggu sekali.
Bagaimana dengan prosedur peminjamannya?
Prosedurnya, yaitu mahasiswa mengajukan surat permohonan peminjaman kepada PR II. Untuk meminjamnya harus mendapat persetujuan dulu dari PD II dari fakultas yang bersangkutan. Itu harus dilampiri ijin kegiatan untuk apa, kegiatannya kemana, tujuannya untuk apa. Ijin peminjaman paling tidak harus masuk 10 hari sebelum hari H. Terkadang mahasiswa itu terkesan dadakan sehingga kami pun juga repot. Kalau dari PR II lancar, paling tidak 2 hari sudah sampai Bagian Rumah Tangga
Apakah terdapat kriteria kegiatan untuk peminjaman bus ini?
Kalau untuk kegiatan mahasiswa yang sifatnya dinas, misalnya mahasiswa akan mengadakan kegiatan festival, seni yang sifatnya mengangkat universitas, maka yang membiayai adalah universitas. Misalnya untuk kegiatan seperti refreshing, dibiayai oleh mahasiswa (pemakai-red). Untuk kegiatan UKM, seperti Pramuka, kita ya menunggu disposisi dari pimpinan, bagaimana biayanya yang menentukan adalah pimpinan. Untuk jenis kegiatannya, pimpinan lebih tahu. Untuk peminjaman, mahasiswa dapat memohon ijin kepada bagian kemahasiswaan, dilampiri ijin kegiatan, otomatis yang menentukan adalah PR III, mana yang merupakan kegiatan dinas, mana yang merupakan kegiatan pribadi, PR III lebih tahu. Pihak Rumah Tangga hanya melaksanakannya saja.
Biaya peminjamannya dialokasikan untuk apa?
Untuk tip sopir, itu jelas ada. Kalau mahasiswa ingin menggunakan, mestinya BBM ya jelas ditanggung sendiri. Kemudian biaya perawatan. Untuk biaya perawatan masuk rekening rektor. Misalnya untuk kegiatan layat, kegiatan sosial, itu dibebaskan dari biaya perawatan. Tapi kalau itu untuk kegiatan pribadi untuk senang-senang ya harus dikenakan biaya perawatan.
Bagaimanakah dengan biaya perawatannya?
Untuk biaya perawatan masuk pada rekening rektor. Itu diambilkan dari pemakai, diperhitungkan dari jarak. Misalkan, jarak Solo-Wonogiri adalah 100km. Biaya perawatan bus per km nya adalah Rp350,00. Jadi untuk bus biaya perawataanya sekitar 100km x Rp350,00, yaitu sekitar Rp35.000,00.
Biaya perawatannya untuk apa saja?
Perawatannya antara lain, setiap mesin untuk 2000km sekali harus ganti oli. Oli itu sendiri meliputi mesin, oli rem, dan sebagainya. Itu pun belum lagi kalau ada kerusakan, seperti kalau ada yang keropos, untuk ban yang mudah aus. Itu harus diganti. Kalau dilanjutkan itu akan mengkhawatirkan. Itu saja universitas terkadang tombok. Kalau untuk Solo-Wonogiri yang hanya Rp35.000,00, dilihat dari keausan ban yang tiap bulan harus ganti, pelumasnya juga. Belum mesin-mesin yang lain yang sudah aus dan waktunya untuk ganti.
bied_arief je

Tidak ada komentar:

Posting Komentar