"Jangan Tuan terlalu percaya
pada pendidikan sekolah. Seorang guru yang baik masih bisa melahirkan
bandit-bandit yang sejahat-jahatnya, yang sama sekali tidak mengenal prinsip.
Apalagi kalau guru itu sudah bandit pula pada dasarnya.”
Kutipan pesan yang disampaikan
oleh Pramoedya Anantra Toer, dalam Novel “Jejak Langkah” di halaman 291 menjadi
satu ruang yang patut kita tengok dan cermati sejenak. Pram seakan tak hentinya
mengingatkan kaum muda untuk memikirkan dunia pendidikan Indonesia. Dunia yang
kaya intrik pada sendi sendi dasarnya. Terlebih, saat pendidikan terasuki roh
kapitalisme. Terkadang kita dibuat bertanya, dan akhirnya singgah pada satu
radar yang menandakan pendidikan dalam kondisi “bahaya”. Bapak dan Ibu yang
menitipkan putra putri di bangku sekolah hingga kuliah jangan terlalu berharap
para buah hati akan menjadi pribadi mulia. Sebab, bangku itu tak menjamin
cerahnya masa depan putra putri. Sebab, tempat itu kadang menipu. Sebab bangku bangku
bisu itu kadang menjadi monster kayu yang menakutkan mereka. Sebab, kita tidak
pernah jeli bagaimana mereka dididik sebenarnya. Untuk itu, mari berkenalan
dulu dengan si kapitalis, sebelum saya ajak berkeliling ke ruang lain, selamat
datang di dunia pendidikan, tempat ini bernama perguruan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar