“Dieeerrrrrr…..!!!” terdengar suara petir
menyambar, seketika Begog dan Njenik menutup telinga mereka. Hujan lebat
membuat mereka berdua tidak bisa pulang dan tertahan di kampus siang itu.
“Hujannya kok enggak reda-reda ya?”, gumam Njenik. “Ya wajar aja kan ini lagi musin hujan.” jawab
Begog sembari melihat sebuah pamflet. “Iya juga sih, tapi kok bisa-bisanya aku lupa bawa mantel? Coba aku bawa
mantel pasti udah sampai di rumah, terus tidur di kamar”, gerutu Njenik
kembali. “Ya wajar aja, namanya juga
lupa”, jawab Begog singkat. “Hey, dari tadi liatin apa hlo? Serius amat
bacanya, sampai aku dikacangin. Kacang itu mahal mas”.
Read More...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar